Memaafkan

memaafkan

Saudaraku Jamaah.... Rasanya tak ada satu kaum yang lebih memusuhi Nabi Saw, daripada kaum Quraisy Kuffar Makkah yang terkenal itu. Kala itu mereka amat sangat memusuhi Nabi dan Kaum Muslimin. Mereka pernah memukul, melecut, membakar dengan besi panas, menjemur dibawah terik matahari, menindih dengan batu besar, melempar dengan kotoran binatang. Bahkan pernah meletakkan kepada unta pada kuduk Nabi ketika Nabi sedang sujud dan berbagai rencana untuk membunuh Rasulullah saw.

Setelah Rasulullah saw dan Kaum Muslimin berhasil membebaskan kota Mekkah dan setelah kaum kuffar dapat dikuasai sepenuhnya oleh Nabi, mereka dikumpulkan dihadapan beliau. Bukan untuk menerima balas dendam akan tetapi untuk menerima pengampunan. Subhanallah....

memaafkan

Aqulu kama qola akhi yusuf : la tasyriba alaykumulyauma yaghfirullahu wahuwa arhamurrahimin :" Aku berkata seperti yang dikatakan oleh saudaraku yusuf :" Mulai hari ini tidak ada cerca dan nista atas perbuatan yang telah kalian lakukan. Allah mengampuni kalian dan Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Setelah mendengar ucapan beliau , mereka bubar dengan perasaan lega hati. hasil dari akhlak Rasulullah yang tinggi ini berduyun duyunlah mereka memeluk Agama Islam yang tadinya mati matian memusuhinya.

1."Balasan perbuatan jahat adalah kejahatan yang seimbang dengannya. barangsiapa yang memaafkan dan berlaku damai , pahalanya ada ditangan Allah" (QS 42;40)
2.".......... Pembebasan (Memaafkan) itu lebih mendekatkan kepada taqwa......... " (QS. 2 ; 237)
3.".... Dan hendaklah mereka suka memaafkan dan mengampuni. apakah kalian tidak suka Allah mengampuni kalian ? " (QS. 24 ; 22)
4."...... maafkanlah mereka dan mintakanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (keduniaan). " (QS 3 ; 159)
5." Ambillah jalan maaf, dan ajaklah dengan cara yang lemah lembut dan berpalinglah dari orang orang yang jahil." (QS. 7 ; 199)
6."..... dan orang - orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan yang suka memaafkan orang lain dan Allah mencintai orang - orang yang berbuat baik." (QS 3 ; 134)
didalam hadist Nabi saw terdapat juga penjelasan tentang sifat memaafkan ini. antara lain saya kutipkan artinya sebagai berikut:


" Barangsiapa yang dapat menahan luapan kemarahan, sedang ia berkuasa dan sanggup melampiaskan niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat dihadapan khalayak ramai untuk memilih bidadari yang dikehendaki." (subhanallah.... siapa yang tidak menginginkan hal ini berlaku pada dirinya..... memilih bidadari yang dikehendakinya. Allahu Akbar !!!)

"Seorang muslim apabila disaat bergaul dengan orang banyak dan dapat bersabar (Suka memaafkan) atas gangguan mereka lebih baik dari muslim yang tidak suka bergaul dan tidak sabar atas ngangguan mereka."

"Allah pasti meningkatkan kemuliaan seseorang karena sifat pemaafnya."

Baiklah.. Sekarang mari saya postingkan satu cerita yang berhubungan dengan sifat pemaaf dan saya yakin saudara saudariku juga pernah bahkan mungkin sering membaca cerita ini:

Ada dua orang bersahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.

Ketika dia mulai sadar dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab,"Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin MAAF datang menghembus dan menghapuskan tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak mudah hilang ditiup angin."

Jamaah ....Cerita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah dibaca dihayati. Begitu mudahnya kita memutuskan sebuah persahabatan hanya kerana sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. Sakit hati lebih mudah untuk diingati berbanding begitu banyak kebaikan yang dilakukan. Mungkin ini memang sebahagian dari sifat buruk diri kita.

Karena itu, seseorang pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan ketika saya sakit hati. Beliau mengatakan ketika sakit hati yang paling penting adalah melihat adakah orang yang menyakiti hati kita itu telah kita sakiti terlebih dahulu.

Bukankah sudah menjadi kebiasaan sifat manusia untuk membalas dendam? Maka biasanya bila kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia juga menginginkan kita merasai sakit yang sama seperti yang dia rasakan. Boleh jadi juga sakit hati kita kerana kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. Oleh itu, kita akan mudah tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan.

Namun demikian, orang yang bijak akan selalu menerapkan dalam dirinya dalam hatinya untuk memaafkan kesalahan-kesalahan saudaranya yang lain. walaupun ini sangat berat untuk dilakukan. tapi kembali dari itu semua mari kita berkaca kepada akhlak panutan kita Rasulullah saw. Mari kita �menyerahkan� sakit itu kepada Allah - yang begitu jelas dan pasti mengetahui nya. seperti Rasulullah yang mendoakan kebaikan buat orang yang telah menyakiti dan memusuhi beliau. "Ya Allah, balaslah kebaikan siapapun yang telah diberikannya kepada kami dengan balasan yang jauh dari yang mereka bayangkan. Ya Allah, ampuni kesalahan-kesalahan saudara-saudara kami yang pernah menyakiti hati kami karena mereka tidak mengetahuinya.

Jamaah..... Rasulullah bersabda kepada Uqbah bin Amir r.a : " Wahai Uqbah ! maukah engkau ku beritahukan budi pekerti ahli dunia dan akhirat yang paling utama ? yaitu : melakukan shilaturahim (Menghubungkan kekeluargaan dengan orang yang telah memutuskannya), memberi pada orang yang tidak pernah memberimu, dan memaafkan orang yang pernah menganiayamu." (ihya ulumuddin)

Dalam hadits lain disebutkan "Ada tiga hal yang apabila dilakukan akan dilindungi Allah dalam pemeliharaan-Nya, ditaburi rahmat-Nya dan dimasukkan-Nya ke dalam surga-Nya. Yaitu: Apabila diberi ia berterima kasih, apabila berkuasa ia suka memaafkan, dan apabila marah ia menahan diri (tak jadi marah) ." (R. Hakim dan ibnu hibban dari Ibnu abbas dalam Min Akhlaqin Nabi)

Jamaah... memaafkan itu indah ..... tetapi meminta maaf itu lebih indah.........ya Allah.... Karunianilah kami sifat pemaaf, pengampun dan lapang dada. ya Allah... jadikanlah kami orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan orang yang suka memaafkan orang lain. amin Allahuma Amin.


** disarikan dari berbagai sumber**
Teguh S (Lombok-Cepos) Jkt
08567789372 PIN 292C0E1F