Sluku Batok Sunan Kalijaga

*Sluku Bathok* adalah  satu lagu atau tembang dolanan gubahan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga banyak meninggalkan karya seni yang akhirnya membangun peradaban budaya masyarakat Jawa. Tradisi adat istiadat, dunia pewayangan hingga tembang Jawa banyak dilahirkan wali bernama asli Raden Said tsb. Semua itu dilakukan Sunan Kalijaga tak lain sebagai media dakwah untuk menyiarkan Islam di tanah Jawa.

Salah tembang Jawa yang cukup fenomenal yakni *Sluku-sluku Bathok*.

Lagu dolanan anak ini sekilas seperti berbahasa Jawa, tetapi sesungguhnya tembang tersebut digubah Sunan Kalijaga dari bahasa Arab. Dalam tembang ini juga menyimpan makna filosofi tentang kehidupan masyarakat Jawa serta ajaran Islam.

_*Sluku-sluku bathok*_ _*Bathoke ela-elo*_ _*Si Rama menyang Solo*_ _*Oleh-olehe payung mutho*_ _*Pak jenthit lolo lo bah*_ _*Wong mati ora obah*_ _*Yen obah medeni bocah*_ _*Yen urip golekko dhuwit*_ _*Sir sir pong udele bodong*_ 

_*Sluku-sluku bathok, Bathoke ela-elo*_ (sluku-sluku batok, batoknya geleng2)

_“Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah”_ (Jalankanlah jalankan batinmu, jalankan batinmu menuju kepada Allah) 

Kita harus mengondisikan batin kita untuk mendekat kepada Allah, tidak hanya raga kita saja yang melakukan sholat atau ibadah lainnya, melainkan batin kita juga, bahkan ke-khyusu’an batin kita inilah yang mengantarkan kita untuk lebih dekat dengan Allah.

_*“Bathoke ela-elo*_ (geleng-geleng)” Ada yang menyebutkan ini juga menggambarkan para sufi ahli tasawuf yang biasa dalam berdzikir disertai gerakan menggelenggkan kepala. Ini salah satu bentuk meresapnya makna dzikir tersebut sampai ke dalam hati, atau disebut _“dzikr bil-qalb”_

_*Si Rama menyang Solo*_ (si ayah pergi ke solo)

_“Siiruu ma’aa man sholla”_

(Berjalan bersama orang-orang yang menegakkan nilai2 sholat; yaitu orang yang tidak bosan-bosannya berjuang di jalan Allah). 

_*Oleh-olehe payung mutho*_ (oleh2nya payung muta)

_“Laailaha illaallah hayun wal mauta”_

(Esakan Allah dari hidup sampai mati). Ajakan untuk bertauhid dan berpegang teguh kepada agama Allah sampai akhir hayat. Istiqomah dengan kalimat Lailaha illaAllah”

_*Pak jenthit lolo lo bah*_

_“fajaddid allaila lubbah”_

(Maka perbaruilah imanmu dengan ucapan laa ilaaha illallaah) pada malam ini, yaitu pada penghujung (malam)-nya. 

Perbanyak dzikir, sujud, wirid kepadaNya, terutama dalam waktu-waktu sepertiga malam. Karena harus kita ingat bahwa :

_“Pak jenthit lolo lobah” _ (kematian itu datangnya tiba-tiba)

Tak ada yang tahu, tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat. (QS Qaaf: 19).  Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati.

_*Wong mati ora obah*_ (orang mati tdk bergerak)

_“Man maata roaa dzunuubah”_

(Orang yang mati akan melihat dosa-dosanya).  

Oleh karena itu siapkanlah kematianmu dengan terus berbuat baik kepada sesama dengan penuh cinta dan Taqwa kepada Allah SWT.

_*Yen obah medeni bocah*_ (kalau bergerak menakutkan anak2)

_“Mahabbatan mahrajuhu taubah”_

(Kecintaan menuju taubat).   Selagi masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup di dunia ini, bertaubatlah. Jangan pernah putus asa dalam menggapai rahmat dan maghfirah-Nya.

_*Yen urip golekko dhuwit*_ (ketika masih hidup carilah uang)

_“Yasrifu inna khalaqnal insana min dhafiq”&

(Ingatlah sungguh manusia diciptakan dari air yang memancar).   Maksudnya, manusia diciptakan dari ketiadaan dan kehinaan. Oleh karena itu untuk memperoleh kemulyaan harus dengan berjalan di jalan Allah. (QS At Tariq ayat 6-7)

_*Sir sir pong udele bodong *_ (hehehe udelnya bodong)

_“Sir sairon dalla showabaan”_

Maksudnya adalah agar kita menempuh jalan yang benar.

_Wallahu a'lam bish-shawwab._