Saudah binti Zam'ah RA, Istri Rasulullah SAW

Kisah Saudah binti Zam'ah, Istri Rasulullah SAW Dipuji Aisyah Radhiyallahu Anhu

Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu, salah satu istri Nabi Muhammad SAW, merupakan seorang wanita Quraisy dari Bani Amir.  

Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu gemar sedekah. Beliau wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW setelah Khadijah Radhiyallahu Anhu wafat. Pernikahan Rasulullah SAW dan Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu berlangsung pada Ramadhan, tahun kesepuluh dan setelah Khadijah Radhiyallahu Anhu wafat, di Makkah. Khadijah binti Khuwalid wafat pada tanggal 10 atau 11 Ramadhan tahun ke-10 kenabian, sekitar 30 atau 31 April 619 Masehi. 
 
Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu sangat dihormati pada masanya. Sebelum dinikahi Rasulullah SAW, Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu pernah menikah dengan sepupunya, Sakran bin Amr, yang meninggal setelah hijrah ke Habasyah.

Saat Rasulullah SAW melamar, Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu memiliki lima anak yang masih kecil. Beliau berkata kepada Rasulullah SAW,  "Demi Allah, tidak ada yang bisa menghalangi diriku untuk menerima dirimu, sedang kau adalah sebaik-baik orang yang paling aku cintai. Akan tetapi, aku sangat memuliakanmu agar aku bisa menempatkan anak-anakku yang masih kecil berada di sampingmu siang dan malam."
 
"Semoga Allah menyayangi kamu. Sesungguhnya, sebaik- baik wanita adalah mereka yang menunggangi kuda, sebaik-baik wanita Quraisy adalah yang bersikap lembut terhadap anak pada waktu kecilnya dan merawatnya untuk pasangannya dengan tangannya sendiri," jawab Rasulullah SAW.

Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu dikenal sebagai orang yang gemar bersedekah. Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu pernah mengirim sekantong penuh uang dirham padanya. Kemudian Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu bertanya kepada Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu, "Apa ini?"

"Dirham yang banyak," jawab Umar bin Khathab Radhiyallahu Anhu.

"Dalam kantong ada setandang kurma. Wahai jariah yakinkan diriku," ujar Saudah binti Zum'ah Radhiyallahu Anhu. Kemudian, ia membagi-bagikan dirham tadi.

Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anhu. juga memiliki akhlak yang terpuji. Aisyah Radhiyallahu Anhu, pernah berkata, "Tiada seorang pun yang lebih aku kagumi tentang perilakunya selain Saudah binti Zam'ah yang sungguh hebat."

Saat Rasulullah SAW menikahi 'Aisyah binti Abu Bakar Al-Shiddiq, Rasulullah SAW pernah berniat untuk menceraikan Saudah.

Ketika itu Saudah berkata, "Rasulullah, Saya bersedia memutuskan giliranku demi 'Aisyah. Sama sekali tiada keinginan bagiku untuk berkeluarga karena sudah tua. Namun, saya ingin dibangkitkan pada Hari Pembalasan nanti sebagai istrimu." Beliau langsung mengabulkan permintaan tersebut.

Saudah binti Zam'ah, wafat di Madinah pada 54 Hijriah atau 673 Masehi, pada masa pemerintahan Mu'awiyah ibn Abu Sufyan. Beberapa sejarawan menyebutkan ia wafat pada 19 Hijriah atau 640 Masehi, pada masa pemerintahan Umar ibn Al-Khaththab.

Saudah merupakan wanita yang mempunyai ketabahan dan kesabaran luar biasa, terutama ketika ia mampu menahan derita pengusiran, kezaliman, dan penganiayaan dari kaum kafir Quraisy, sesudah beliau menyatakan keislamannya.